Aku bahkan ga tau apa nama perasaan ini. Dibilang suka, aku sayang. Dibilang sayang, aku ga pengen kamu tau. Dibilang cinta, aku ga pengen milikin kamu. Aku cuma minta, biarkan semua seperti ini, berjalan tanpa ada yang tau.
Aku ga tau kamu tau atau ga tentang semua ini. Tapi kamu terlalu bodoh kalo kamu ga tau tentang semua yang aku pura-pura ga tau, dan kamu terlalu pintar kalo kamu juga pura-pura ga tau tentang semua yang aku pura-pura ga tau.
Mereka bilang aku munafik kalo aku ga berharap pamrih dari kamu. Apapun itu. Tapi demi Tuhan aku selalu cemburu. Aku ga pernah tau apa yang sebenarnya aku minta dari kamu. Yang pasti, kalo semua berjalan lancar dalam hidupmu, dan kamu ga punya masalah, aku tenang. Aku punya kesenangan tersendiri dari semua rasa tenang itu.
Aku ga akan berhenti. Dan jangan pernah berpikir kalo kamu menjauh, semua bisa berhenti. Karena kamu tau, 6 tahun yang lalu, aku dan kamu bukan siapa-siapa, sedangkan aku sudah tau sebagian kebiasaanmu, dan hal-hal kecil tentang kamu tanpa harus dekat denganmu.
Aku bukan bertahan di titik ini.
Tapi aku akan terus maju dalam satu arah tanpa tujuan akhir.Keyakinanku, kamu tau.
Dan kamu mau semuanya berhenti karena kamu ga akan bisa memberi lebih. Tenang saja, aku sudah bilang, aku bahkan ga tau apa yang aku minta dari kamu. Mungkin, suatu saat nanti, aku bakal berhenti kalo kamu nyuruh aku berhenti, dan kamu bilang itu secara langsung. Ya, aku bakal berhenti kalo kamu minta itu. Karena aku selalu nurutin apapun yang kamu minta. Apapun. Walaupun permintaan itu adalah satu-satunya ketakutan tebesarku.
Aku pernah (berusaha untuk) ngelupain kamu. Tapi kalo akhirnya aku balik lagi ke kamu setelah pacaran sama mereka, apa usahaku sudah bisa dibilang berhasil? Apa kamu benar-benar hilang dari hidupku? Dan.. apa aku benar-benar ngerasain hal yang sama ke mereka seperti apa yang aku rasain ke kamu?
Aku merasa bersalah ke mereka. Aku merasa bersalah ke kamu. Aku merasa bersalah ke diriku sendiri. Aku pernah bilang kalo kebodohan itu beda tipis dengan kesetiaan, walaupun aku setia bukan ke orang yang jadi punyaku. Dan kamu bilang itu salah. Waktu itu bahkan kamu ga tau itu aku tujukan ke siapa, tapi kamu tetep nyalahin aku. Kamu bilang aku harus tetep setia. Dan itu seperti tamparan dari Tuhan kalo aku memang aku ga boleh semudah itu menganggap aku bodoh hanya karena sebuah pengorbanan yang ga diketahui sama siapapun.
Aku bakal simpan ini rapat-rapat. Aku bakal simpan namamu. Walaupun sudah ada puluhan orang yang berhasil menebak, dan aku juga sudah berhasil membuat mereka merasa dibodohi karena salah tebak.
Aku biarkan mungkin sepuluh tahun lagi aku ketemu kamu di tempat yang ga kita bayangkan, dengan kehidupan masing-masing, dengan ingatan masing-masing, dan dengan perasaan masing-masing. Dan kamu ga akan pernah tau. Atau kamu ga akan pernah mengaku tau kalo kamu sebenarnya pernah tau.
Aku minta maaf atas semua kebodohanku di depanmu. Aku tau, terlalu sulit untuk menjadi seorang Donda yang selalu berusaha untuk ga salah di depanmu, dan itu malah bikin aku terlihat bodoh. Sangat bodoh.
Terakhir, satu hal lagi yang paling aku takutkan, kebenaran satu kalimat dari seorang sahabat terdekatku yang tau benar tentang semua ini, "lu yakin dya suka sm lu, jng" yg cinta yg suka yg sayang cuma lu ajah, tp dr dy? NOL besar!!"
Aku ga pernah bermimpi untuk kehilangan km. Tapi jika ini memang benar terjadi, aku anggap, memiliki km pun itu hanyalah mimpi.
Dan sudah saatnya aku bangun.
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer